Sebuah video yang berisi adegan pembunuhan Syaikh Muhammad Ramadhan Al Buthi di Masjid Al Iman Damaskus diunggah oleh akun Jabhat Al Nusrah, pada 8 April 2013, di Youtube.
Dalam video tersebut, Syaikh Al Buthi nampak sedang duduk di belakang meja, memberikan kajian tafsir Al Quran rutinnya. Kemudian sebuah bom meledak, namun ledakannya tidak membuat Syaikh Al Buthi meninggal.
Kemudian seorang lelaki memakai jas hitam datang ke depan meja Syaikh Al Buthi dan menembakkan senjata apinya dalam jarak dekat. Setelah menembak Syaikh Al Buthi, ia pergi. Sementara Syaikh Al Buthi nampak tak sadarkan diri dengan bersimbah darah. Diduga, pelaku penembakan tersebut adalah anggota Shabiha, kelompok pelindung Basyar Al Assad.
1 comments:
Assalaamu'alaikum, yaa ikhwan_
Pertama saya katakan bahwa saya mendukung siapapun yang berucap dan berbuat paling dekat dengan al Qur-an dan as Sunnah as Shahihah, dan saya membenci segala bentuk penyelewengan aqidah dan syari'at.
Hanya saja seharusnya Anda yang menulis artikel ini bertindak adil tentang kejadian pembunuhan syaikh Syria tersebut.
Tidakkah Anda pernah menyimak tayangan ini?
http://www.youtube.com/watch?v=yMVUEljGU_c
Hal ini senada dengan yang tercantum di Wikipedia:
http://en.wikipedia.org/wiki/Mohamed_Said_Ramadan_Al-Bouti#Videos
Intinya, semua korban luka-luka di TKP mengatakan hal yang sama, bahwa ada seorang laki-laki yang masuk ke dalam masjid dan duduk sendirian. Setelah beberapa waktu, dia berjalan dan meledakkan dirinya sendiri.
Putra dari syaikh diwawancarai oleh TV Syria dan dia menegaskan bahwa tidak ada penembakan di dalam masjid. Sedangkan pria berbaju hitam itu adalah cucu dari syaikh yang secara spontan bangkit untuk memeriksa keadaan kakeknya tanpa menyadari keadaan dirinya sendiri.
Yang perlu dipahami adalah tidak semua orang yang terkena ledakan tubuhnya langsung pecah, melainkan bisa juga efek ledakan itu menjadikan sistem peredaran darah atau sistem pernapasan melonjak dalam hitungan detik, sehingga beberapa orang masih sempat bergerak normal, ini tergantung di posisi mana seseorang dari pusat ledakan. Putra dari syaikh dikabari oleh para saksi mata bahwa jarak antara pelaku dengan syaikh adalah sekitar 6 atau 7 meter ketika meledakkan diri.
Syaikh sesaat membetulkan posisi kopiahnya, lalu beliau mulai batuk darah. Kemudian cucu beliau bangkit untuk memeriksa keadaan beliau, tetapi tiba-tiba dia merasakan kesakitan yang sangat di kepalanya kemudian dia jatuh, dan keduanya meninggal dunia. Ketika syaikh diangkat, nampak pula darah mengalir dari atas kepala beliau. Begitulah detail kejadian yang sesungguhnya.
Bagaimana dengan pelakunya? Tentu saja tubuhnya sudah hancur. Para korban luka-luka jelas lebih tahu kejadian ketika itu. Maka jangan buru-buru menuduh sebelum memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Mohon maaf, saya tidak ingin memusuhi siapapun di sini. Semoga antum semua bisa menerimanya.
Post a Comment